Team Gelora tentu masih ingat dong, kalau tim voli putra Indonesia sukses meraih medali emas di ajang SEA Games 2019 lalu? Pada pertandingan puncak melawan Filipina, Selasa 10 Desember 2019 lalu, ada satu sosok yang menjadi sorotan banyak pihak, yaitu I Putu Randu Pradana Putra.
Nah sebelum kita bahas kontroversialnya, Team Gelora kenalan dulu yuk sama satu sosok putra bangsa ini. Pria yang akrab dipanggil Randu ini merupakan salah satu dari 7 atlet asal Bali yang mempersembahkan medali emas bagi kontingen Indonesia dalam SEA Games 2019.
Tahukah Team Gelora, atlet kelahiran Denpasar, 15 Januari 1994, ini awalnya menyukai olahraga sepak bola sampai di jenjang SMP? Randu di kemudian hari merasa bosan dengan sepak bola dan mulai menekuni bola basket di Denpasar, bahkan Randu sempat ditawari tim CLS Surabaya, namun tak direstui keluarga.
Kecintaannya pada olahraga voli berawal dari kegemarannya menonton ayahnya waktu bertanding di berbagai tempat. Orang tua lalu menyarankan Randu agar fokus di bidang voli semenjak duduk di bangku kelas 3 SMP. Tawaran untuk mengikuti tim luar Bali ia dapatkan dari pamannya dan ia pun memilih Surabaya Samator untuk mengasah kemampuan yang lebih dalam bidang voli ini. Randu pun fokus ke bola voli sejak kelas 3 SMP dan mulai belajar bola dari nol sejak SMA di klub Surabaya Samator. Impiannya pun terwujud dengan menjadi atlet nasional, mengikuti Proliga sejak 2009 dan menjadi juara Proliga 2014. Randu juga memperkuat timnas voli Indonesia di kejuaraan SEA Games (2013), Yunior Asia Asean (2011), Piala Kerajaan Dubai 2 kali, try out di Iran, dan masih banyak lagi kejuaraan yang ia ikuti dengan tinggi 191 cm dan memiliki lompatan 335 cm, maka bukan hal yang susah baginya untuk melancarkan pukulan spike maupun melakukan blok dengan dua tangan.
Pada Sea Games 2019 lalu, Randu mendapat sorotan sejak penyisihan grup, ketika Indonesia berhasil mengalahkan Filipina. Setiap poin yang tercipta, Randu selalu melakukan selebrasi yang kemudian menjadi pergunjingan di kanal Twitter. Menyadari viralnya aksi selebrasi tersebut, Randu mencoba memberikan pernyataan klarifikasi. Dilansir SportFEAT.com dari akun instagram tim Voli Jakarta Pertamina Energi, pemain bernomor punggung 18 itu menyatakan bahwa selebrasi yang dia lakukan tersebut semata-mata hanya untuk mengangkat motivasi bertanding tim voli putra Indonesia. “Halo masyarakat Indonesia dan warga Filipina, saya I Putu Randu, pemain timnas voli indoor putra Indonesia, saya ingin mengklarifikasi tentang pertandingan kemarin saat melawan Filipina tentang selebrasi yang saya lakukan. (Selebrasi) itu semata-mata hanya untuk memotivasi rekan satu tim saya. Kalau teman-teman dan warga Filipina terganggu, saya mohon maaf. Itu hanya di pertandingan saja. Di luar lapangan kita tetap saudara. I love Indonesia, I love Philippines,” ucapnya melanjutkan.
Selepas ajang SEA Games 2019 tersebut, Randu pun kembali ke kampung halamannya. Ia sangat ingin bergerilya mencari bibit-bibit potensial untuk ditawarkan ke klub-klub Proliga. Pahlawan SEA Games ini pun berniat memperbaiki rumah orangtua atas suksesnya menyabet medali emas. Wah walaupun “fenomenal”, sosok Randu bisa menjadi teladan, bahwa melalui olahraga kita tetap bisa membanggakan orang tua dan melakukan regenerasi bagi masa depan. Team Gelora bisa juga nih ajak rekan-rekan lainnya, maupun yang berusia lebih muda untuk berlatih tandi di #GeloraIndonesia tempat kita #PastiMain
Sumber:
http://www.sports.okezone.com
http://www.nusabali.com
http://www.tribunsolo.com